SELAMAT DATANG DI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITS NUSANTARA PGRI KEDIRI BERFIKIR DENGAN WACANA BERTINDAK DENGAN PARADIGMA

Senin, 18 Juli 2011

PENIPUAN

PENIPUAN
By : Dony Se.

Jika kita mendengar dan melihat kata - kata pendidikan, apa yang ada dalam pikiran kita?? mungkin dalam benak kita hanya muncul sekolah dan seisinya, misal guru dan murid-murid yang ada dalam kegiatan belajar mengajar, dan di dalam suatu sekolah itu juga terdapat kepala sekolah dan wakaseknya, beserta karyawan TU atau yang biasa dikenal dengan tata usaha yang menangani administrasi dalam suatu sekolah yang dilihat dalam kesehariannya terus sibuk dengan kegiatan masing – masing. Kita juga tidak tahu apa yang sebenarnya dikerjakan oleh mereka?? Andai saja bila ada yang mau menelusuri apa yang sebenarnya terjadi pada dunia pendidikan, mungkin kita akan kaget melihat kinerja para guru yang kurang mengetahui tentang jati dirinya itu sendiri yang biasa dikenal sebagai steak holder pendidikan. Sebagi guru seharusnya harus mengerti tentang perubahan – perubahan yang terus terjadi pada dunia pendidikan.
Tetapi tidak untuk sekarang, masih banyak guru yang memakai kurikulum lama, padahal kurikulum – kurikulum tersebut telah lama di ganti dengan kurikulum yang baru. Seharusnya sebagai guru yang diberi mandat, dipercayai oleh pemerintah dan masyarakat untuk mencerdaskan para tunas – tunas bangsa sebagai penerus yang mewujudkan cita – cita indonesia harus segera bisa menyesuaikan terhadap perubahan –perubahan dan kemajuan yang ada dalam sistem pendidikan.
Apabila kita melihat realita yang ada pada negeri tercinta ini, khususnya pada bidang pendidikan, kita jangan bangga dulu terhadap potensi – potensi yang dimiliki oleh para peserta didik, karna SDM di Indonesia ini masih kurang bagus dibandingkan dengan negara lain, kita ambil contoh semisal, Malaysia. Kita tidak boleh bangga dengan hasil – hasil baik dan membanggakan yang telah kita dengarkan ataupun kita lihat baik di TV, maupun surat kabar. Bahwasanya itu semua hanya permainan dari pendidikan itu sendiri yang lupa akan tanggung jawabnya untuk mencerdaskan para penerus bangsa, justru itu semua adalah permainan para instansi sekolah yang mendidik para peserta didik/ siswa untuk sering bermain curang. Bahkan membodohi para siswa Dengan membocorkan hasil jawaban UNAS kepada semua murid agar mendapatka hasil yang baik dan lulus dengan NEM yang tinggi.
Jika hal ini terus – menerus dibiarkan, bagaimana nasib bangsa kita di tahun – tahun mendatang?? Dan apakah cita – cita bangsa kita akan terwujud dengan nilai – nilai palsu yang dengan senang hati dibanggakan oleh para orang tua wali murid yang tidak mengetahui hasil sesungguhnya dari nilai – nilai tersebut??

• Penulis adalah mahasiswa semester 6 UNP Kediri Prodi BK
• Sekretaris HIMAPRODI BK 2009
• Gubernur fkip 2010 - 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar